Ada seorang pemanah hebat bernama Chen Yaozi di Dinasti Song
Utara (960-1127).
Suatu hari, dia berlatih memanah di rumah nya dan berhasil menancapkan 9 dari 10 anak panah pada target. Para penonton bertepuk tangan dan
berseru, "Pemanah yang hebat!" Chen Yaozi pun merasa sangat senang dan bangga dengan dirinya sendiri.
Namun, seorang pedagang tua yang menjual minyak nabati hanya
tersenyum dan memberikan respon yang biasa-biasa saja.
Lantas Chen Yaozi sangat marah, lalu bertanya “Apakah Anda
juga seorang pemanah? Bagaimana pendapat Anda mengenai cara saya memanah? ” Pedagang itu menjawab
dengan jujur, “Saya tidak tahu soal memanah. Tapi Anda melakukannya dengan baik.
Namun, tidak ada rahasia apapun dalam memanah. Latihanlah yang membuatnya sempurna.”
Chen Yaozi menjadi sangat marah, “Apa keahlianmu sehingga berani nya kau
meremahkan keahlian memanah ku? ”
Lalu si pedagang itu mengambil tempat minyak, ditempatkan di
tanah, lalu menaruh koin tembaga dengan lubang persegi di atas tempat minyak
tersebut. Setelah itu dia menuangkan minyak dari sendok kayu ke dalam tempat
tersebut tanpa menumpahkan setetes minyakpun pada koin itu. Orang-orang
yang menyaksikan pedagang tersebut langsung bertepuk tangan dan bersorak-sorai,
namun si pedagang tersebut berkata “Tidak ada yang spesial dari yang kulakukan
ini, aku hanya telah terbiasa melakukannya”
Chen Yaozi pun menjadi merasa sangat malu. Sejak saat itu,
dia tidak pernah sombong lagi dengan keahlian memanahnya.
Cerita ini berasal dari Catatan Kehidupan Desa yang ditulis
oleh Ouyang Xiu. Pepatah ini kemudian sering digunakan sebagai pengingat bahwa
dengan latihan, seseorang dapat menjadi ahli.
No comments:
Post a Comment