Tuesday, August 25, 2020

价值连城 (jià zhí lián chéng) - Harta Bernilai Beberapa Kota

 


值连城 (jià zhí lián chéng)

Harta Bernilai Beberapa Kota

 

Selama zaman peperangan (475 SM-221 SM) di Tiongkok kuno, seorang petani di Negara Wei secara tidak sengaja menemukan sebongkah batu yang tidak biasa di ladang. Meskipun bentuknya aneh, batu itu berkilau dan sebening kristal dan menurutnya sangat indah. Dia membawanya pulang. 

Dia pergi ke tetangganya yang merupakan seorang pengrajin batu giok dan bertanya kepadanya apa jenis batu itu. Tetangganya segera tahu bahwa batu giok yang dibawa petani itu langka dan berharga, dan ingin memilikinya. Dia kemudian berbohong kepada petani itu dengan berkata “Batu ini sangat aneh. Siapapun yang menyimpannya akan mengalami hal-hal buruk. Kamu sebaiknya meletakkannya kembali ke tempat asalnya. " Petani itu tidak begitu percaya dengan apa yang dikatakan tetangganya itu dan membawa pulang batu tersebut. 

Malam itu, setelah lampu dipadamkan, batu itu tiba-tiba memancarkan sinar terang yang membuat takut seluruh keluarga. Petani itu pergi ke tetangganya dan memberitahunya tentang hal itu. Tetangganya kembali membohonginya, “Ini pertanda buruk. Untuk menghindari tragedi dalam keluarga mu, kamu harus mengembalikannya ke tempat asal. " Kali ini petani itu sepenuhnya percaya pada tetangganya dan membuang batu itu. Tetangga itu sangat senang bahwa petani itu telah melakukan apa yang dia katakan, dan kemudian menyelinap ke lapangan dan mengambil batu giok tersebut, setelah itu dia pergi ke istana dan menyerahkannya kepada Raja. 

Awalnya, Raja merasa batu itu tidak spesial. Namun, pengrajin batu giok bersikeras bahwa itu adalah batu giok yang sangat berharga. Raja menyuruh pemahat batu giok berpengalaman untuk memberikan pendapatnya. Pengukir batu giok tua itu memeriksanya dan berkata kepada Raja, “Selamat, Yang Mulia, ini memang harta langka. Saya belum pernah melihat batu giok seberharga ini " Raja sangat senang mendengarnya. Dia bertanya kepada pemahat batu giok tersebut berapa harga batu giok itu. Pemahat giok menjawab, “Ini adalah harta yang tak ternilai harganya. Nilainya bisa sebanding dengan lima kota. " Raja sangat senang dan memberi hadiah besar kepada tetangganya petani itu. 

*Idiom ini digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang sangat berharga.


No comments:

Post a Comment