Sunday, June 16, 2019

Pengalaman Laser untuk Retina Yang Tipis


Jadi sejak awal mei, saya merasa penglihatan saya ada yang ga beres, yaitu dengan muncul nya titik cahaya yang bersinar yang menyerupai kunang-kunang, sebenarnya dari dulu mata saya memang ada floaters nya, tapi sekarang saya panik karena muncul nya kunang-kunang itu, saya takut gejala tersebut adalah flash yang mana itu adalah tanda nya ada robekan pada retina. sejak itu hidup saya berubah menjadi penuh kekhawatiran, gairah hidup mulai menurun, tiap hari dihantui kecemasan, saya merasa hidup saya sudah rusak, karena bagaimanapun mata adalah jendela dunia, dan terlebih lagi hobi saya didepan laptop, dengan adanya gejala mata ini saya adi parno untuk melihat laptop dan handphone.

lalu sayapun pergi ke beberapa dokter, berikut urutan dokter yang saya kunjungi :

1) dokter pertama yang sy kunjungi adalah dokter indira di Bogor Eye Center, saat itu saya tdk bisa diperiksa retina karena beliau bilang mata saya masih merah, kedua kalinya sy datang beliau juga tidak bisa memeriksa mata sy karena mata masih merah

2) akhirnya saya memutuskan berobat ke dokter lain, yaitu dokter Manoa Panjaitan, disini beliau mau memeriksa retina saya, prosedur pemeriksaan adalah pertama ditetesi obat pelebar pupil, lalu mata saya diperiksa dengan suatu alat, dan mata sy disinari dan dokter memakai seperti kaca pembesar, hasil pemeriksaan nya ternyata menurut dokter Manoa mata saya mengalami penipisan retina dibeberapa spot, tp masih aman, beliau menyarankan saya jangan olahraga yang berat dan menghindari benturan di kepala, akhirnya saat itu pun pulang dengan perasaan agak nyaman, karena setidaknya mata sy masih aman, walaupun ada penipisan pada retina

3) karena saya merasa belum sepenuhnya tenang karena ada penipisan pada retina saya, akhirnya pada tanggal 14 Juni 2019 saya memeriksakan mata lagi ke cicendo bandung, disana saya diperiksa oleh dokter Grimaldi, setelah diperiksa beliau bilang bahwa kedua mata saya bagian kiri dan kanan nya sudah tipis dan beresiko robek, maka pada saat itu mata saya pun langsung di laser dua2nya.
saat laser rasanya tidak sakit, hanya sangat silau, silaunya benar-benar menggelitik mata saya yang membuat saya berpikiran akan segera pingsan, tapi syukurlah berhasil melewati itu semua.
setelah laser penglihatan sempat gelap alias berwarna merah tua, tapi bbrp menit kemudian normal kembali. lalu saya diberi obat tetes Noncort Diclofenac Sodium yang diteteskan 4x sehari 1 tetes.

setelah laser penebalan retina memang mata saya jadi tidak mudah lelah seperti sebelumnya, hanya saja mata sy masih agak kerasa linu disebelah kiri atas, mungkin masih efek dari laser retina tersebut atau entahlah semoga segera hilang rasa linu tersebut.
dan floater serta kunang-kunang masih belum juga hilang, mungkin memang tidak akan hilang, dan muncul gejala baru, yaitu kedipan (fotopsia) / bayangan genangan air dipinggir kanan mata saya yang sebelah kanan.. mungkin efek samping laser retina,
ya sudahlah saya mencoba ikhlas, tapi kan seenggaknya sekarang retina saya aman karena sudah dilaser, walaupun tetep harus rajin dikontrol.
tanggal 22 Juni 2019 ini rencana nya saya akan cek up lagi, semoga hasil nya bagus.


update :

22 Juni 2019, akhirnya saya melakukan pengecekan kondisi retina, masih dengan dokter Grimaldi Ihsan, saat beliau cek, kondisi kedua mata saya aman, hasil laser bagus, dan gejala kedipan (fotopsia) / bayangan genangan air yang saya lihat adalah akibat pencairan gel vitreus di mata saya, yang mana kata beliau ini seharusnya terjadi di usia tua, hanya karena mata sy minus jadi terjadi lebih cepat, tapi kata beliau jangan terlalu dikhawatirkan, karena bukan sesuatu yang berbahaya. Dan beliau meresepkan saya Obat tetes mata Vitrolenta 2 botol yang dipakai 3x sehari, harus habis.


30 Juni 2019, genangan air di mata sy masih nampak, hanya tidak terlalu mengganggu, biasanya muncul setelah saya pergi dari luar ruangan dan masuk ke dalam rumah.
tapi linu dan sakit di mata akibat laser retina sudah tidak saya rasakan, mata pun sudah tidak merah lagi.


21 Juli 2020, sampai detik ini keadaan mata saya sangat baik-baik saja, gejala-gejala seperti floaters, bintang kecil memang masih sering ada, tapi sudah tidak terlalu membuat khawatir, oya gejala-gejala yang saya alami hampir mirip dengan sindrom penglihatan bersalju alias Visual Snow, mungkin buat yang penasaran apa itu Visual Snow bisa Klik Disini

20 Agustus 2021, keadaan mata semakin membaik, genangan air atau kedipan hampir sudah bisa dipastikan hilang. yang mengganggu saat ini tinggal bright spot atau cahaya kecil yang membekas dan hilang dalam bbrp detik, tp itu pun sudah sangat jarang sekali. Mungkin karena akhir2 ini rutin senam dan olahraga-olahraga ringan, jadinya perederan darah lancar sehingga berpengaruh juga ke kesehatan mata.

salam