Hu Hai adalah kaisar kedua dari Dinasti Qin (221 SM-206 SM).
Dia mengirim Jenderal Senior Zhang Han untuk mengalahkan pasukan pemberontak
yang dipimpin oleh Chen Sheng dan Wu Guang, lalu kemudian menyerang Negara
Bagian Zhao setelah menyeberangi Sungai Kuning.
Raja Negara Zhao tidak bisa melawan tentara Qin lalu meminta
dukungan dari Negara Chu. Raja Negara Chu setuju, dan menunjuk Song Yi sebagai
jenderal dan Xiang Yu sebagai asisten untuk menyelamatkan Negara Zhao. Ketika
tentara Chu tiba di Anyang, Song Yi malah menahan prajuritnya selama 46 hari
berturut-turut. Saat itu musim dingin yang parah dengan angin dingin dan salju
tebal. Para prajurit kedinginan dan lapar, tetapi Song Yi hanya mempedulikan
dirinya sendiri, padahal pasukannya sedang mederita.
Xiang Yu, yang tidak tahan melihat kelakuan Song Yi,
kemudian membunuhnya. Setelah mengambil alih prajurit, dia segera mengirim
20.000 prajurit untuk menyeberangi Sungai Zhanghe untuk menyelamatkan Negara
Zhao. Namun, prajurit tersebut tidak berhasil mendapatkan kemenangan besar,
jadi Xiang Yu turun langsung untuk memimpin pasukan saat menyeberangi Sungai
Zhanghe.
Saat tiba di darat, Xiang Yu memerintahkan prajuritnya untuk
menenggelamkan semua perahu, memecahkan semua panci dan membawa persediaan
makanan kering hanya untuk tiga hari, dia memberi tahu para prajurit bahwa
sudah tidak bisa mundur, maka jalan satu-satu nya agar bisa kembali adalah
memenangkan pertempuran.
Melihat perahu-perahu itu telah tenggelam, panci-pancinya
telah pecah, dan tidak ada lagi yang tersisa, semua prajurit bersiap untuk
bertempur tanpa mempedulikan nyawa mereka.
Saat bertemu dengan tentara Qin, tentara Chu segera menyerang
tentara Qin dengan berteriak keras-keras menunjukan betapa mereka sangat siap
untuk bertempur. Meskipun pasukan Qin telah memenangkan banyak pertempuran,
mereka belum pernah melihat pasukan yang begitu tak kenal takut dan membua
mereka ketakutan hingga mereka berbalik dan melarikan diri. Tentara Chu
bertempur dengan sangat berani dan akhirnya secara total mengalahkan tentara
Qin.
Kisah ini, yang berasal dari Catatan Sejarah: Biografi Xiang
Yu, idiom ini kemudian sering digunakan unuk memperingatkan kita agar pantang
menyerah, dan terus bulatkan tekad serta mengerahkan seluruh tenaga untuk
mencapai impian.
No comments:
Post a Comment