Li Linfu, adalah perdana menteri pada masa Pemerintahan
Kaisar Xuan di Dinasti Tang (618-907), sangat baik kepada orang-orang di depan
umum, tetapi diam-diam suka mencelakakan orang lain.
Dia selalu berusaha untuk bergaul dengan mereka yang
berkuasa, dan juga dia selalu menyingkirkan mereka yang lebih cerdas atau lebih
kuat darinya, atau mengirim mereka ke tempat-tempat terpencil.
Dia juga menyogok orang-orang yang dekat dengan kaisar
sehingga mereka akan memberitahunya apa saja yang dikatakan kaisar. Dengan cara
ini, dia bisa tahu siapa yang disukai kaisar, dan dia akan memfitnah orang yang
disukai kaisar tersebut.
Dia pernah mendengar bahwa kaisar sangat menyukai Lu Xuan, seorang
asisten menteri perang, jadi dia menugaskan Lu Xuan untuk menjadi hakim di
Huazhou. Namun, Li Linfu kemudian berkata bahwa kesehatan Lu Xuan buruk dan
tidak dapat mengatur urusan pemerintahan, gara-gara fitnah tersebut, kaisar menurunkan
pangkat Lu. Di lain waktu, ketika kaisar ingin mengangkat Yan Tingzhi ke posisi
yang lebih tinggi, Li Linfu berkata kepada kaisar, “Orang ini, tua dan lemah, sering
sakit-sakitan. Meskipun dia kompeten, tapi saya khawatir dia tidak dapat
bekerja dengan baik" Li Linfu benar-benar telah berhasil menipunya dan kaisar
sama sekali tidak tahu bahwa perdana menterinya itu mempermainkannya.
Terlepas dari niat buruknya, Li Linfu sangat baik kepada orang lain, dengan wajah dan gaya bicaranya yang manis akan membuat orang lain mengira dia adalah orang yang baik. Namun, hatinya sangat kejam seperti belati yang bisa membunuh orang lain. Oleh karena itu, orang-orang yang mengenalnya dengan baik akan berkata, "Linfu memiliki madu di mulut tapi pisau di hati." Semua orang sangat membencinya.
*pepatah ini digunakan untuk menggambarkan orang-orang memiliki
mulut yang manis, tetapi hati yang kejam.
No comments:
Post a Comment