Tukang daging adalah orang yang biasanya menyembelih ternak. Ketika Adipati Negara Wei mengetahui tentang tukang daging ini, dia memutuskan untuk merekrut orang dengan keahlian seperti ini untuk menjadi bagian di dapur kerajaan. Jadi, suatu hari Adipati mengundang tukang daging ini untuk memotong daging di depan kerumunan, termasuk didepan sang Adipati sendiri.
Tukang daging mulai dengan menyembelih seekor sapi dengan cara tradisional, yang membuat penonton tidak terkesan. Namun, setelah menggantung dan membalut tubuh lembu jantan itu di atas tiang besar, tukang daging itu mulai memotong sapi itu menjadi potongan-potongan. Dia memegang bangkai sapi tersebut dengan mantap dan kemudian dengan beberapa gerakan parang dari goloknya, dia memotong sapi itu menjadi beberapa potongan dengan ukuran dan bentuk yang hampir persis sama. Para penonton yang menyaksikan terkesima oleh fakta bahwa pemotongan yang begitu cepat dan rapi itu terjadi hanya dalam sekejap mata. Mereka terdiam sejenak dan kemudian kerumunan itu bertepuk tangan.
Tukang daging menjelaskan kepada sang Adipati Negara bahwa ia dapat melakukan pekerjaannya begitu cepat karena ia telah menghabiskan 3 tahun dengan tekun mempelajari struktur kerangka sapi. Dengan studi yang terperinci ini berarti ia sekarang memiliki peta dari setiap sendi dan setiap potongan tulang yang terukir di mata pikirannya. Oleh karena itu, tukang daging ini menjelaskan, ia dapat menemukan banyak ruang di setiap bagian daging untuk di potong dengan trik yang sudah ia pelajari.
No comments:
Post a Comment