Thursday, September 4, 2014

cobaan hidup itu terkadang merupakan suatu rahmat

semenjak bulan juni, kehidupan ku mulai berubah. yg tadinya datar - datar saja, menjadi berliku - liku dan kosong. ini bermulai dari berhentinya aku dari kantor, tugas yang diemban agak tidak masuk akal membuatku menyerah dan rela kehilangan jobs yg amat berharga ini. aku sempat kembali lagi, tp hanya 5 hari langsung berhenti lagi. saya tdk sanggup untuk mengerjakan sesuatu yang menurut saya tidak masuk akal ( saya tdk akan menyebutkan apa pekerjaan itu )

sebenarnya klo saya tdk mendapat tugas itu mungkin saya msh bekerja di tempat itu sampai skrg, karna memang sebenarnya saya juga betah disitu, bos nya baik, senior nya juga ramah2, hanya saja yah memang bukan jodoh saya, tiba2 saja saya harus mengerjakan pekerjaan bekas senior2 yang dahulu yang data2 nya sdh tdk lengkap dan sulit untuk diperbaiki dan problem lainnya. jujur ini menjadi beban untuk saya, saya tdk bisa tidur tiap malam, saya adalah tipe orang yg ingin pekerjaan saya tuntas tepat waktu, tp untuk pekerjaan ini seminggu dua minggu msh belom selesai dan lagi data2 nya yg lainsdh tdk ada, dan itu benar2 membuat saya tertekan, terlebih orang2 yg diminta tolong juga pada angkat tangan dan tidak mau tahu lagi, tambah getir lah saya...

disatu sisi saya sangat tdk enak dgn bos saya yang super baik itu, saking malu nya saya sempet menghilang dari kantor , keluar tanpa permisi sampai 1 bulan. dan akhirnya saya kembali lagi berniat untuk berhenti dan bicara langsung kepada bos tp yang terjadi malah saya minta lanjut mengerjakan tugas saya itu, memang bodoh sekali saya untuk mencoba hal yang jelas sudah saya hindari, tentu saja ketika mencoba untuk mengerjakannya lagi saya mentok lagi, dan akhirnya dgn rasa malu yang teramat sangat saya mengundurkan diri lagi, hanya melalui sms pula, karena beliau selalu tdk ada di kantor. sungguh ini pertama kali dalam sejarah karir saya mendapat masalah seperti ini, saya malu dengan bos, juga malu dengan kakak2 senior yang baik hati, mungkin sekarang tambah membenci saya. memang saya egois saya akui, tapi memang saya yang salah.

saya sempat stress dan hampir depresi karena masalah ini, tapi seorang sahabat yang baik datang kepada saya dan menasehati saya, sungguh dia benar2 menenangkan hati saya, dia bilang "Klo memang kamu tidak berjodoh , kenapa harus dipaksakan Dim? klo memang job ini bagus untuk mu mungkin Tuhan tetap jadikan ini jobmu dan skrg pasti kau masih dikantor itu, tapi skrg nyatanya kamu berhenti, berarti itu artinya ada job yang lebih bagus untuk kamu, Tuhan itu baik Dim, ketetapan Tuhan itu tiada lain untuk kebaikan kita, so keep smile, the Good Day will come :) " ucap sahabat saya itu seraya menepuk-nepuk pundak saya. sejak itu juga saya tersenyum kembali :)
saya yakin saya akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik :)

No comments:

Post a Comment